Selasa, 28 Mei 2013

pertumbuhan & perkembangan pada anak



Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Semua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
     2.  Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
     3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
     4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
     5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
·          
    • Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (polas sefalokaudal).
    • Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
       6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
√  Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
√  Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
v  Faktor dalam (internal)
1.     Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
     2.  Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
     3.  Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal (dalam kandungan), tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
     4. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
     5. Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
     6. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner.
v  Faktor luar (eksternal)
  • Faktor Prenatal
      1. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
      2. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
      3. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
      4. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.
      5. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.
      6. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
     7. Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
     8. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
     9. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
  • Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia (suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir) dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
  • Faktor Pascasalin
      1. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
      2. Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
      3. Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
      4. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
      5. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
      6. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
      7. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
      8. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
      9. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
Pertumbuhan Anak secara Umum
Secara umum pertumbuhan pada anak dapat diperkirakan dalam masa tumbuh kembang sebagai berikut : (Behrman, 1992)
v  BB (Berat Badan)
v  TB (Tinggi Badan)
1.     TB Lahir : ± 50 cm
2.     TB umur 1 tahun  : 75 cm
3.     TB umur 2-12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77
Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau
1.     Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2.     Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
3.     Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4.     Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
Periode Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:
v  Bayi neonatal (usia 0-28 hari)
v  Bayi usia 29 hari-12 bulan
v  Batita (usia 1-3 tahun)
v  Anak-anak usia 4-9 tahun
v  Remaja (usia 10-15 tahun)
v  Bayi (infancy) usia 0 sampai 12 bulan
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
  1. Masa neonatal (usia 0-28 hari)
 
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
  • Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari
  • Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat adalah :
1)  Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan yang memadai.
2)  Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat pergi ke sarana
     kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
3)  Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan ibu.
4)  Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur. Lingkungan yang
     seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya.
5)  Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena berhubungan
     dengan masalah pemberian ASI.
Pertumbuhan bayi masa neonatal :
-   Masa kehidupan yang baru dalam ekstra uteri dan adaptasi semua sistem organ tubuh.
-   Proses dari organ tersebut dimulai dari aktifitas pernapasan yg disertai pertukaran gas dengan frekuensi
    napas 35-50 kali/menit, denyut jantung antara 120-160 kali/menit.
-   Bayi mulai menangis , memutar-mutar kepala, dan menghisap (rooting refleks) serta menelan.
-   Bayi sudah mulai bab pertama (mekonium)  dalam waktu 24 jam dengan frekuensi bab sekitar 3-5 kali
    seminggu (sesuai yang dikomsumsi ASI dan PASI)
-   Ginjal belum berfungsi sempurna, sehingga urine masih mengandung sedikit protein dan berwarna merah
    muda karena banyak mengandung senyawa urat.
-   Hati masih imatur dalam memproduksi faktor pembekuan sebab belum terbentuknya flora usus yang
    akan berperan dalam absobsi vitamin K.
-   Adanya kekebalan bayi karena ada imunoglobulin.
Perkembangan motorik halus dan motorik kasar
-   Motorik kasar diawali dengan gerakan seimbang pada tubuh, mulai mengangkat kepala.
-   Motorik halus : mampu mengikuti grs tengah bila kita memberikan respon terhadap gerakan jari atau
    tangan.
Perkembangan bahasa
-   Kemampuan bersuara (menangis) dan beraksi terhadap suara atau bel.
Perkembangan sosial
-   Ditunjukkan adanya tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk mengenali sesorang
  1. Bayi usia 29 hari-12 bulan
Pada masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 12 bulan ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai.
Masa post neonatal ini bagi dalam 3 tahap :
1)      Umur 1-4 bulan
Pertumbuhan diawali dengan perubahan BB, bila gizi baik maka perkiraaan berat badan akan mencapai 700-800 gr/bulan, sedangkan pertumbahan TB agak stabil.
Perkembangan Motorik halus
-   Mengikuti objek dari sisi ke sisi, mencoba memengang benda ke dalam mulut, memegang benda tapi
    terlepas, memperhatikan kaki dan tangan, memegang benda dengan kedua tangan, menahan benda
    ditangan walaupun hanya sebentar.
Perkembangan Motorik Kasar
-  Mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, dapat duduk dengan
   kepala tegak, jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, kontrol kepala sempurna,
   mengangkat kepala sambil berbaring terlentang, berguling dari terlentang
Perkembangan bahasa
-  Kemampuan berbahasa dan tersenyum, dapat berbunyi huruf hidup, berceloteh, mulai mengucapkan kata
   “ooh/ahh”, tertawa dan berteriak, mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
Perkembangan sosial
-  Mulai mengamati tangannya, tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak tersenyum,
   mengenali ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan sentuhan, tersenyum dan senang
   menatap wajah yang dikenalinya tetapi diam apabila ada orang asing.
2)      Umur 4-8 bulan
Pertumbuhan
Pertumbuhan BB terjadi 2 kali BB waktu lahir dan rata-rata kenaikan 500-600 gr/bulan, TB stabil sesuai dengan pertambahan umur.
Perkembangan motorik kasar
-   Mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua tangannya, sudah mampu memalingkan
    ke kanan dan ke kiri, sudah mampu duduk dengan kepala tegak, mampu membalik badan, bangkit
    dengan kepala tegak, berayun ke depan dan ke belakang, berguling dari terlentang ke tengkurap dan
    dapat duduk dengan bantuan selama waktu singkat.
Perkembangan motorik halus
-   Mulai mengamati benda, mulai menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang benda.
-   Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan yg lain.
Perkembangan Bahasa
-   Menirukan bunyi dan kata-kata, menoleh ke arah suara atau ke sumber bunyi, tertawa, menjerit,
    menggunakan vokalisasi semakin banyak, menggunakan kata yang terdiri dari dua suku kata dan dapat
    membuat dua bunyi vokal yg bersamaan.
Perkembangan sosial
-   Mulai bermain dengan mainan, takut akan kehadiran orang asing, mudah frustasi dan memukul-mukul
    lengan dan kaki jika sedang kesal.
3)      Umur 8-12 bulan
Pertumbuhan BB dapat mencapai 3 kali BB lahir dan pertambahan rata-rata sekitar 350-450 gr/bulan, pertambahan TB sekitar 1,5 kali TB pada saat lahir dan diperkirakan TB akan mencapai 75 cm, peningkatan jaringan subkutan, penutupan pada fontanel anterior, Lingkar Kepala (LK) dan Lingkar Dada (LD) sama besar, pertumbuhan gigi dimulai dari gigi susu.
Perkembangan motorik kasar 
-   Duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri, berdiri 2 detik, dan berdiri sendiri.
Perkembangan motorik halus
-   Mencari atau meraih benda kecil, bila diberi kubus mampu memindahkannya, mampu mengambilnya dan
    mampu memegang dengan jari dan ibu jari, membenturkan dan mampu menaruh benda atau kubus ke
    tempatnya.
Perkembangan bahasa 
-   Mampu mengatakan “papa mama” yg belum spesifik, dapat mengucapkan dgn 1-2 kata.
Perkembangan sosial
-   Kemampuan untuk bertepuk tangan, menyatakan keinginan, mulai minum dengan cangkir, menirukan
    kegiatan orang lain, dan bermain dengan bola.
v  Masa anak usia 1-3 tahun
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi. Perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia di kemudian hari.
Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
  • Umur 1-2 tahun
Anak akan mengalami kenaikan BB sekitar 1,5-2,5 kg dan TB 6-10 cm, kemudian kenaikan Lingkar Kepala (LK) hanya 2 cm, pertumbuhan gigi terdapat tambahan 8 buah gigi susu termasuk gigi gerahan pertama, dan gigi taring sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah.
Perkembangan motrorik kasar
-   Anak mampu melangkah dan berjalan dengan tegak, pada sekitar umur 18 bulan anak mampu menaiki
    tangga dengan cara satu tangan dipegang dan pada akhir tahun kedua sudah mampu berlari-lari kecil,
    menendang bola, dan mulai mencoba melompat.
Perkembangan motorik halus
-   Mencoba menyusun atau membuat menara pada kubus.
Perkembangan bahasa
-   Anak sudah mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata, kemampuan meniru, dan mengenal serta
    responsif terhadap orang lain sangat tinggi, mampu menunjukkan dua gambar, mampu mengombinasikan
    kata-kata, mampu menunjukkan lambaian anggota badan.
Perkembangan sosial
-  Mulai membantu kegiatan rumah, menyuapi boneka, mulai menggosok gigi serta mencoba memakai baju.
  • Umur 2-3 tahun
Perkembangan motrorik kasar
-   Anak belajar meloncat, memanjat, dan melompat dengan satu kaki.
Perkembangan motorik halus
-   Mencoret-coret pensil pada kertas dan membuat jembatan dengan 3 kotak
Perkembangan bahasa
-   Anak sudah mampu bicara dengan menggunakan kata-kat asaya, dapat menunjuk satu atau lebih bagian
    tubuhnya ketika diminta, melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih.
Perkembangan sosial
-   Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta, makan nasi
    sendiri tanpa banyak tumpah, dan melepas pakaiannya sendiri.
  • Umur 3-4 tahun
Perkembangan motrorik kasar
-   Anak dapat berdiri 1 kaki selama 2 detik, melompat kedua kaki diangkat, dan mengayuh sepeda roda
    tiga.
Perkembangan motorik halus
-   Menggambar garis lurus, menumpuk 8 buah kubus, dan mengetahui 2-4 warna.
Perkembangan bahasa
-   Anak sudah mampu menyebut nama, umur, dan tempat, mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan,
    dan mendengarkan cerita.
Perkembangan sosial
-   Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri, bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan,
    mengenakan sepatu sendiri, dan dapat mengenakan celana panjang, kemeja, dan baju dengan dibantu.
v  Anak-anak usia 4-9 tahun
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain yang bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin banyak taman kota atau taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain. Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan.
  • Umur 4-5 tahun
Pertumbuhan
BB mengalami kenaikan rata-rata per tahunnya 2 kg, kelihatan kurus tapi aktivitas motorik tinggi, TB bertambah rata-rata 6,75-7,5 cm/tahun, anak sulit untuk makan, proses eliminasi sudah menunjukkan proses kemandirian, kognitif sudah mulai menunjukkan perkembangan, anak sudah siap diri untuk memasuki sekolah, anak sudah mampu mengidentifikasi identitas dirinya.
Perkembangan Motorik kasar:
-   Sudah mampu berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki, berjalan dengan
    tumit ke jari kaki, menjelajah, dan membuat posisi merangkak.
Perkembangan motorik halus
-   Mampu menggoyangkan jari-jari kaki, memilih garis lebih panjang, dan menggambar orang terdiri dari
    kepala, lengan, dan badan, melambaikan tangan, makan sendiri menggunakan sendok dengan bantuan,
    dan makan dengan tangan.
Perkembangan bahasa
-   Pandai bicara, minat kepada kata baru dan artinya, menyebutkan hari-hari dalam seminggu,
    menyebutkan kegunaan benda, menghitung, memahami arti larangan, berespon terhadap panggilan.
Perkembangan sosial
-   Dapat bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi, membuat permintaan sederhana
    dengan gaya tubuh, menunjukkan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan, mengenali anggota
    keluarga.
  • Umur 5-9 tahun
Pertumbuhan :
BB bertambah 2,5 kg/tahun, TB bertambah 5 cm/tahun,
Perkembangan Motorik
-   Anak lebih mampu menggunakan otot-otot kasar daripada otot yang halus, pada akhir masa sekolah
    motorik halus lebih berkembang, anak laki-laki lebih aktif daripada anak perempuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar