Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang
sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak
dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan
dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf
pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem
neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Semua fungsi tersebut
berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan
menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya
perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati
satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh,
seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak
tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang
terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini
merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan
mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun
perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung
cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya
nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan
tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi
menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
·
- Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (polas sefalokaudal).
- Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan.
Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri
sebelum berjalan dan sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling
berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
√ Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,
sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan
yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan
menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
√ Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian
perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari
tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang
merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
v Faktor dalam (internal)
1. Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa
Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau
sebaliknya.
2. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang
memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
3. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah
pada masa prenatal (dalam kandungan), tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
4. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan
berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa
pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
5. Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah
bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa
kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
6. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai
dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner.
v Faktor luar (eksternal)
- Faktor Prenatal
1. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam
trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
2.
Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa
menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
3.
Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti
Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
palatoskisis.
4.
Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan
makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.
5.
Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat
mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan
jantung.
6.
Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan
kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali,
retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
7. Kelainan
imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar
perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi
terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran
darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan
otak.
8. Anoksia
embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh
gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
9. Psikologi
ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan,
perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
- Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia (suatu
keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir) dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
- Faktor Pascasalin
1. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan
zat makanan yang adekuat.
2. Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung
bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
3. Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah
tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari,
paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
4. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya.
Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu
merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
5. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit
hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan
kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
7. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi
ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
8. Stimulasi
Perkembangan memerlukan
rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan,
sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan
anak.
9. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama
akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon
pertumbuhan.
Pertumbuhan Anak secara Umum
Secara umum pertumbuhan pada anak dapat diperkirakan dalam masa tumbuh
kembang sebagai berikut : (Behrman, 1992)
v BB (Berat Badan)
v TB (Tinggi Badan)
1. TB Lahir : ± 50 cm
2. TB umur 1 tahun
: 75 cm
3. TB umur 2-12 tahun :
umur (tahun) x 6 + 77
Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau
1. Gerak kasar atau
motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk,
berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau
motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati
sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan
bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan
kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan
sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh
anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
Periode Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak
terbagi dalam beberapa periode. Periode tumbuh kembang anak adalah sebagai
berikut:
v Bayi neonatal (usia 0-28 hari)
v Bayi usia 29 hari-12 bulan
v Batita (usia 1-3 tahun)
v Anak-anak usia 4-9 tahun
v Remaja (usia 10-15 tahun)
v Bayi (infancy) usia 0 sampai 12 bulan
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin,
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Masa
ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
- Masa neonatal (usia 0-28 hari)
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi
menjadi 2 periode:
- Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari
- Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi
anak sehat adalah :
1) Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di
sarana kesehatan yang memadai.
2) Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan,
jangan terlambat pergi ke sarana
kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk
melahirkan.
3) Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
4) Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan
penuh rasa syukur. Lingkungan yang
seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi
yang dilahirkannya.
5) Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap
diperhatikan oleh karena berhubungan
dengan masalah pemberian ASI.
Pertumbuhan bayi masa neonatal :
- Masa kehidupan yang baru dalam ekstra uteri dan adaptasi
semua sistem organ tubuh.
- Proses dari organ tersebut dimulai dari aktifitas
pernapasan yg disertai pertukaran gas dengan frekuensi
napas 35-50 kali/menit, denyut jantung antara 120-160
kali/menit.
- Bayi mulai menangis , memutar-mutar kepala, dan menghisap
(rooting refleks) serta menelan.
- Bayi sudah mulai bab pertama (mekonium) dalam waktu
24 jam dengan frekuensi bab sekitar 3-5 kali
seminggu (sesuai yang dikomsumsi ASI dan PASI)
- Ginjal belum berfungsi sempurna, sehingga urine masih
mengandung sedikit protein dan berwarna merah
muda karena banyak mengandung senyawa urat.
- Hati masih imatur dalam memproduksi faktor pembekuan sebab
belum terbentuknya flora usus yang
akan berperan dalam absobsi vitamin K.
- Adanya kekebalan bayi karena ada imunoglobulin.
Perkembangan motorik halus dan motorik kasar
- Motorik kasar diawali dengan gerakan seimbang pada tubuh,
mulai mengangkat kepala.
- Motorik halus : mampu mengikuti grs tengah bila kita
memberikan respon terhadap gerakan jari atau
tangan.
Perkembangan bahasa
- Kemampuan bersuara (menangis) dan beraksi terhadap suara
atau bel.
Perkembangan sosial
- Ditunjukkan adanya tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap
muka untuk mengenali sesorang
- Bayi usia 29 hari-12 bulan
Pada masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 12 bulan ini
terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus
menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat
bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya.
Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan
memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI
sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang
sesuai.
Masa post neonatal ini bagi dalam 3 tahap :
1) Umur 1-4 bulan
Pertumbuhan diawali dengan perubahan BB, bila gizi baik maka perkiraaan
berat badan akan mencapai 700-800 gr/bulan, sedangkan pertumbahan TB agak
stabil.
Perkembangan Motorik halus
- Mengikuti objek dari sisi ke sisi, mencoba memengang benda
ke dalam mulut, memegang benda tapi
terlepas, memperhatikan kaki dan tangan, memegang
benda dengan kedua tangan, menahan benda
ditangan walaupun hanya sebentar.
Perkembangan Motorik Kasar
- Mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan
ditopang, dapat duduk dengan
kepala tegak, jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong
pada posisi berdiri, kontrol kepala sempurna,
mengangkat kepala sambil berbaring terlentang, berguling
dari terlentang
Perkembangan bahasa
- Kemampuan berbahasa dan tersenyum, dapat berbunyi huruf hidup,
berceloteh, mulai mengucapkan kata
“ooh/ahh”, tertawa dan berteriak, mengoceh spontan atau
bereaksi dengan mengoceh.
Perkembangan sosial
- Mulai mengamati tangannya, tersenyum spontan dan membalas senyum
bila diajak tersenyum,
mengenali ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan sentuhan, tersenyum dan senang
menatap wajah yang dikenalinya tetapi diam apabila ada
orang asing.
2) Umur 4-8 bulan
Pertumbuhan
Pertumbuhan BB terjadi 2 kali BB waktu lahir dan rata-rata kenaikan 500-600
gr/bulan, TB stabil sesuai dengan pertambahan umur.
Perkembangan motorik kasar
- Mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua
tangannya, sudah mampu memalingkan
ke kanan dan ke kiri, sudah mampu duduk dengan kepala
tegak, mampu membalik badan, bangkit
dengan kepala tegak, berayun ke depan dan ke
belakang, berguling dari terlentang ke tengkurap dan
dapat duduk dengan bantuan selama waktu singkat.
Perkembangan motorik halus
- Mulai mengamati benda, mulai menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk untuk memegang benda.
- Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan yg lain.
Perkembangan Bahasa
- Menirukan bunyi dan kata-kata, menoleh ke arah suara atau
ke sumber bunyi, tertawa, menjerit,
menggunakan vokalisasi semakin banyak, menggunakan
kata yang terdiri dari dua suku kata dan dapat
membuat dua bunyi vokal yg bersamaan.
Perkembangan sosial
- Mulai bermain dengan mainan, takut akan kehadiran orang
asing, mudah frustasi dan memukul-mukul
lengan dan kaki jika sedang kesal.
3) Umur 8-12 bulan
Pertumbuhan BB dapat mencapai 3 kali BB lahir dan pertambahan rata-rata
sekitar 350-450 gr/bulan, pertambahan TB sekitar 1,5 kali TB pada saat lahir
dan diperkirakan TB akan mencapai 75 cm, peningkatan jaringan subkutan,
penutupan pada fontanel anterior, Lingkar Kepala (LK) dan Lingkar Dada (LD)
sama besar, pertumbuhan gigi dimulai dari gigi susu.
Perkembangan motorik kasar
- Duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit
terus berdiri, berdiri 2 detik, dan berdiri sendiri.
Perkembangan motorik halus
- Mencari atau meraih benda kecil, bila diberi kubus mampu
memindahkannya, mampu mengambilnya dan
mampu memegang dengan jari dan ibu jari, membenturkan
dan mampu menaruh benda atau kubus ke
tempatnya.
Perkembangan bahasa
- Mampu mengatakan “papa mama” yg belum spesifik, dapat
mengucapkan dgn 1-2 kata.
Perkembangan sosial
- Kemampuan untuk bertepuk tangan, menyatakan keinginan,
mulai minum dengan cangkir, menirukan
kegiatan orang lain, dan bermain dengan bola.
v Masa anak usia 1-3 tahun
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita, kecepatan
pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik
(gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi. Perkembangan kemampuan
bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa
ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak
dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber
daya manusia di kemudian hari.
Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut
serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan
otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf
ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
- Umur 1-2 tahun
Anak akan mengalami kenaikan BB sekitar 1,5-2,5 kg dan TB 6-10 cm,
kemudian kenaikan Lingkar Kepala (LK) hanya 2 cm, pertumbuhan gigi terdapat
tambahan 8 buah gigi susu termasuk gigi gerahan pertama, dan gigi taring
sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah.
Perkembangan motrorik kasar
- Anak mampu melangkah dan berjalan dengan tegak, pada
sekitar umur 18 bulan anak mampu menaiki
tangga dengan cara satu tangan dipegang dan pada
akhir tahun kedua sudah mampu berlari-lari kecil,
menendang bola, dan mulai mencoba melompat.
Perkembangan motorik halus
- Mencoba menyusun atau membuat menara pada kubus.
Perkembangan bahasa
- Anak sudah mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata,
kemampuan meniru, dan mengenal serta
responsif terhadap orang lain sangat tinggi, mampu
menunjukkan dua gambar, mampu mengombinasikan
kata-kata, mampu menunjukkan lambaian anggota badan.
Perkembangan sosial
- Mulai membantu kegiatan rumah, menyuapi boneka, mulai menggosok
gigi serta mencoba memakai baju.
- Umur 2-3 tahun
Perkembangan motrorik kasar
- Anak belajar meloncat, memanjat, dan melompat dengan satu
kaki.
Perkembangan motorik halus
- Mencoret-coret pensil pada kertas dan membuat jembatan
dengan 3 kotak
Perkembangan bahasa
- Anak sudah mampu bicara dengan menggunakan kata-kat asaya,
dapat menunjuk satu atau lebih bagian
tubuhnya ketika diminta, melihat gambar dan dapat
menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih.
Perkembangan sosial
- Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta, makan nasi
sendiri tanpa banyak tumpah, dan melepas pakaiannya
sendiri.
- Umur 3-4 tahun
Perkembangan motrorik kasar
- Anak dapat berdiri 1 kaki selama 2 detik, melompat kedua
kaki diangkat, dan mengayuh sepeda roda
tiga.
Perkembangan motorik halus
- Menggambar garis lurus, menumpuk 8 buah kubus, dan
mengetahui 2-4 warna.
Perkembangan bahasa
- Anak sudah mampu menyebut nama, umur, dan tempat, mengerti
arti kata di atas, di bawah, di depan,
dan mendengarkan cerita.
Perkembangan sosial
- Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri, bermain bersama
teman, mengikuti aturan permainan,
mengenakan sepatu sendiri, dan dapat mengenakan
celana panjang, kemeja, dan baju dengan dibantu.
v Anak-anak usia 4-9 tahun
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi
perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya
ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai
menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar
rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak mulai
berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu anak
bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain,
taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas permainan
untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain
yang bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin banyak
taman kota atau taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang
kebutuhan anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan
sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap
sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses
belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain. Orang tua dan keluarga
diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat
dilakukan intervensi dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan.
- Umur 4-5 tahun
Pertumbuhan
BB mengalami kenaikan rata-rata per tahunnya 2 kg, kelihatan kurus tapi
aktivitas motorik tinggi, TB bertambah rata-rata 6,75-7,5 cm/tahun, anak sulit
untuk makan, proses eliminasi sudah menunjukkan proses kemandirian, kognitif
sudah mulai menunjukkan perkembangan, anak sudah siap diri untuk memasuki sekolah,
anak sudah mampu mengidentifikasi identitas dirinya.
Perkembangan Motorik kasar:
- Sudah mampu berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik,
melompat dengan satu kaki, berjalan dengan
tumit ke jari kaki, menjelajah, dan membuat posisi
merangkak.
Perkembangan motorik halus
- Mampu menggoyangkan jari-jari kaki, memilih garis lebih
panjang, dan menggambar orang terdiri dari
kepala, lengan, dan badan, melambaikan tangan, makan
sendiri menggunakan sendok dengan bantuan,
dan makan dengan tangan.
Perkembangan bahasa
- Pandai bicara, minat kepada kata baru dan artinya,
menyebutkan hari-hari dalam seminggu,
menyebutkan kegunaan benda, menghitung, memahami arti
larangan, berespon terhadap panggilan.
Perkembangan sosial
- Dapat bermain dengan permainan sederhana, menangis jika
dimarahi, membuat permintaan sederhana
dengan gaya tubuh, menunjukkan peningkatan kecemasan
terhadap perpisahan, mengenali anggota
keluarga.
- Umur 5-9 tahun
Pertumbuhan :
BB bertambah 2,5 kg/tahun, TB bertambah 5 cm/tahun,
Perkembangan Motorik
- Anak lebih mampu menggunakan otot-otot kasar daripada otot
yang halus, pada akhir masa sekolah
motorik halus lebih berkembang, anak laki-laki lebih
aktif daripada anak perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar